Selat Solo Warung Es Masuk



Warung Es Masuk di tepi jalan raya Grojol menjadi tempat pemberhentian kami untuk sarapan pagi karena saat berangkat dari Yogyakarta belum sempat mengisi perut. Warung ini kami pilih karena menyediakan menu yang cukup lengkap dengan harga yang lumayan terjangkau. Letaknya pun cukup strategis karena berada di tepi jalan raya yang mudah diakses dengan kendaraan jenis apapun. Pukul 09.00 tepat kami tiba di warung ini dan kondisinya masih sepi karena baru saja buka. Kami pun dapat memilih tempat duduk pada bagian pojok yang menurut kami paling nyaman untuk tempat makan.

Diantara menu yang tersedia saya memilih menu selat solo sebagai makanan yang cocok untuk sarapan. Tidak lama kemudian sepiring selat solo segera tersaji diatas meja tanpa menunggu lama. Hal ini merupakan kelebihan dari Warung Es Masuk dimana makanan telah diracik terlebih dahulu agar pengunjung tidak menunggu lama. Namun kekurangannya sajian selat solo yang disajikan terasa sedikit dingin atau kurang hangat seperti saat menyajikan makanan secara fresh. Namun saya tidak terlalu mempermasalahkan dan segera menyantap sajian selat Solo.

Sajian Selat Solo dari Warung Es Masuk disajikan dalam piring tanggung yang terdiri dari rebusan wortel, kacang panjang, potongan daun selada, potongan kentang yag digoreng, daging giling, telur utuh yang dicetak berbentuk persegi, dan tidak lupa kuah selat yag dominan rasa manis dan asin. Saya pun segera menyantapnya hingga habis tidak tersisa karena rasa lapar. Bila dibandingkan dengan Selat Solo Bu Lies mungkin lebih enak selat solo tersebut karena sudah legendaris. Namun sajian Selat Solo dari Warung Es Masuk ini tidak salah untuk dicoba karena rasaya lumayan enak dan segera tersaji tanpa harus menunggu lama. Selamat bersantap ya!
Previous
Next Post »
0 Komentar